...Dari hatilah aku menjiwai.....Dari Pikiranlah aku mengisnspirasi.....Dari Kedua tangankulah, kau kucipta.....Dari dirimulah, aku dapat berbagi...

Senin, 06 Februari 2012

sebuah rujukan: STUCKISME


Stuckisme (stuckism) merupakan sebuah gerakan kesenian yang terjadi di Inggris dimulai pada tahun 1999 dengan tokoh pendirinya Billy Childish dan Charles Tompson yang tergabung dalam kelompok stuckist pertama dengan anggota 13 orang. Gerakan seni ini muncul sebagai reaksi dari dominasi wacana estetika dan pasar seni dari eksponen-eksponen Young British Artists (YBA). Dominasi mereka yang begitu besar di Inggris juga didukung oleh monopoli pasar oleh dealer seni Charles Saacthi, yang ditandai oleh tersingkirnya para seniman lain yang berada diluar form mereka.
Gerakan ini selain mempertentangkan persoalan dominasi YBA, monopoli Saacthi, juga menentang ideologi seni postmo dan conceptual art yang dianggap sudah terlalu establish di Inggris. Selain itu mereka juga menyoroti permainan-permainan kotor para kurator, serta skandal di Tate Britain. Aksi mereka banyak mandapat sorotan publik terutama ketika mereka membeberkan beberapa skandal yang terjadi di seni rupa kepada dewan kehormatan seni. Dan beberapa laporan ini membongkar kebusukan-kebusukan yang terjadi dalam institusi seni yang dilaporkan tersebut. Berita ini mendapatkan simpati publik sehingga para stuckist semakin diterima dimasyarakat.
Penamaan stuckism diambil begitu saja dari sebuah puisi Tracey Emin ketika mengomentari lukisan Billy Childish, pacarnya. Stuckism berasal dari kata “stuck” yang merupakan kata yang sering diulang oleh tracey emin dalam puisinya itu ” Your panting are stuck, …. Stuck! Stuck! Stuck!). Anggota yang bergabung dalam kelompok stuckisme ini disebut stuckist.

Untuk menandai keberadaannya, para stuckist ini membuatan manifesto-manifesto yang intinya berisikan sikap mereka terhadap seni postmo dan conceptual art serta ketidakpercayaan mereka terhadap para kritikus seni. Manifesto pertama mereka menentang sikap anti proses dari seni postmo, pemakaian artisan, dimana seniman tidak lagi terlibat secara fisik dalam pembuatan karya seni. Seorang seniman bagi mereka harus terlibat langsung dalam pembuatan karyanya. Mereka menyatakan bahwa “artist who don’t paint aren’t artists “, atau kurang lebih berarti, seniman tidak terlibat secara fisik dalam pembuatan karya seni bukanlah seniman. Pada manifesto kedua mereka menyatakan keinginan mereka untuk menggusur seni postmo dengan paham remodernisme sebagai periode pembaharuan nilai spiritual seni, sosial dan kebudayaan.





Peran Stuckists dalam seni kontemporer

Dalam bukunya, ” The stuckists : The First remodernist Art group” dinyatakan bahwa stuckists menerapkan prinsip modernisme, dan menggunakannya untuk berkesenian dengan mempertimbangkan nilai spiritual dan hubungannya dalam realitas sehari-hari. Semua anggota yang bergabung dalam stuckisme mempunyai komitmen secara alami dengan hal ini.

Pada prinsipnya, peran stuckists dalam seni kontemporer adalah usaha untuk menghidupkan kembali semangat itegritas personal sebagai dasar berkesenian. Menolak kompromi dengan trend dan pemakaian machiavellian middlemen (perantara/pialang) seni.

Stuckists menolak karya seni yang dihadirkan tanpa sebuah proses yang melibatkan seniman seperti halnya seni konseptual dan seni post modern. Stuckisme membawa sebuah nuansa baru dalam berkesenian untuk mengganti wacana seni konseptual dan seni postmodern yang dianggap telah mencapai titik mapan (establish). Pemikiran stuckists lebih banyak diikuti oleh seniman muda dan siswa seni, jauh berbeda dengan seni postmo yang bekerja pada wilayah seni yang ekslusif dan umumnya didominasi oleh seniman mapan. Hal ini merupakan sebuah tanda bahwa stuckisme dibuat untuk masa depan seni kontemporer.

Info terkait:
The Stuckists Punk Victorian
Vers. English Language
click here:


Tidak ada komentar: